YOGYAKARTA--MIOCOM: Situasi yang terjadi di kepengurusan PSSI sekarang dianggap Sutiyoso sebagai sesuatu hal yang luar biasa. Terlebih adanya desakan mundur dari masyarakat yang terjadi di banyak wilayah.
"Kalau saya sudah malu luar biasa," terang pria yang sudah mengurusi olahraga nasional selama 23 tahun dengan segudang prestasi ini. Ia
mengaku, tidak pernah bertemu atau melihat seorang figur yang memiliki kekebalan naluri seperti itu.
Ia pun mempertanyakan perasaan Nurdin Halid yang belum mundur juga, padahal 0 prestasi selama 2 masa kepemimpinannya.
"Masa kita orang Timur tidak punya malu," tanyanya.
Menurutnya, yang dilakukan sekarang dengan meminta revolusi di tubuh PSSI, termasuk turunnya Nurdin Halid, sudah benar. Selain itu, Sutiyoso juga mengingatkan agar revolusi dilakukan juga dalam hal pembinaan pemain.
"Mereka harus ngotot," terang Sutiyoso ketika ditanya tentang yang harus dilakukan kelompok supporter agar dapat melengserkan Nurdin Halid.
Menurutnya, ini cara terburuk yang bisa ditempuh karena cara yang normal sudah tidak bisa lagi dilakukan demi menyelamatkan sepak bola kita.
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini mengatakan, dengan adanya PSSI tandingan, Indonesia sementara tersingkir dari FIFA.
"Lebih baik kita potong tangan daripada mati," terangnya memberi solusi menyelamatkan sepak bola Indonesia.
Sutiyoso pun mengaku ada yang mendatangi dan memintanya untuk dicalonkan sebagai Ketua Umum PSSI. Namun, melihat perilaku Nurdin, ia pun mengurungkan niatnya.
"Saya tidak mau bertempur hanya untuk kalah," ujarnya di Yogyakarta (24/2). Menurut Sutiyoso, mereka (orang-orang Nurdin Halid) akan
menggunakan kekuatan finansial mereka yang luar biasa jumlahnya, sehingga saingannya tidak bisa melawan. (OL-12)
Sumber Berita : Media Indonesia Online
No comments:
Post a Comment