
Personel Tagana menggotong korban tsunami saat Jambore Dapur Umum dan Simulasi Bencana di Pantai Festival, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/4/2010). Simulasi tersebut dilakukan untuk memasyarakatkan aspek dan proses penanganan bencana terutama di DKI Jakarta.
1
MANADO, KOMPAS.com - Sebanyak 1.100 orang dari 27 negara Asia, Uni Eropa dan Amerika Serikat memastikan menjadi peserta pelatihan penanganan bencana tingkat ASEAN atau ASEAN Regional Forum-Disaster Relief Exercise di Manado, 13-19 Maret 2011.
Gubernur Sulut S.H Sarundajang kepada wartawan di Manado, Selasa (8/3/2011) mengatakan antusiasme negara peserta mengirim utusannya bertambah dari rencana semula yang hanya 900 orang. Di samping itu terdapat lebih 1.000 peserta dari 33 provinsi di Tanah Air.
Peserta terbanyak berasal dari Jepang yang mengirim 400 orang menjadi peserta. Indonesia sebagai tuan rumah bersama Jepang akan memimpin bersama kegiatan international itu.
Menurut Sarundajang kegiatan ARF-Direx secara resmi akan dibuka oleh Wakil Presiden Boediono di Manado pada 15 Maret. Meski demikian para peserta pelatihan penanggulangan bencana terutama dari TNI dan Polri sudah berada di Manado dengan sejumlah peralatan.
Ia mengatakan Sulawesi Utara sudah siap menyelenggarakan kegiatan akbar internasional dengan fasilitas prasarana hotel yang tersedia di Manado, Tomohon, Bitung dan sejumlah wilayah kabupaten berdekatan dengan ibukota provinsi. "Kami berpengalaman menampung orang banyak dari berbagai negara, seperti saat menyelenggarakan WOC (Konferensi Kelautan Dunia)," katanya.
Hoyke Makarawung, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam Sulawesi Utara mengatakan di Manado tersedia 4.457 kamar hotel, sebagian diantaranya hotel berbintang tiga hingga bintang lima.
Menurut Hoyke, seluruh tamu dapat ditampung, sebab ratusan peserta ternyata memilih tinggal di kapal-kapal yang merupakan salah satu alat latihan. Ia menyebut contoh peserta dari TNI yang sudah siap tinggal di kapal perang. Kalangan dunia internasional mengharapkan pengalaman Indonesia dalam menangani bencana dapat ditularkan kepada negara lain yang berada di daerah rawan bencana, terutama di kawasan ASEAN.
Pusat kegiatan, tambah Hoyke, tersebar di beberapa titik antara lain, di Pulau Mantehage, Pulau Siladen, Pulau Bunaken, Desa Wori, Desa Kimabajo, Desa Mina Esa, Kelurahan Maasing di Kota Manado, dan Kota Bitung.
Sumber Berita : Kompas.Com
No comments:
Post a Comment