Tingkat stres yang tinggi sering dialami para pekerja kantoran yang sepanjang hari waktunya habis di depan komputer. Agar tidak stres dan kehilangan motivasi bekerja, idealnya jatah libur diambil tiap 2 bulan untuk pergi berlibur.
Sekalipun seseorang sangat menikmati pekerjaannya, tubuh dan pikiran membutuhkan waktu untuk istirahat secara total tiap periode tertentu. Bekerja dengan rutinitas yang tetap selama lebih dari 2 bulan disebut-sebut kurang ideal bagi seorang pekerja kantoran.
Menurut sebuah survei, terlalu lama menjalankan aktivitas dengan jadwal yang itu-itu saja bisa membuat karyawan jadi lebih gelisah, agresif dan bahkan sakit-sakitan. Akibatnya performa kerja menurun, bahkan tak jarang kehilangan semangat kerja alias burnout.
Survei yang dilakukan oleh Post Office Travel Insurance tersebut mengungkap, hanya 20 persen pekerja kantoran di Inggris yang rutin memanfaatkan cuti tiap 2 atau 3 bulan. Selebihnya, sekitar 44 persen hanya mengambil cuti tiap 1,5 tahun atau lebih.
Liburan ekstra selama 1-2 hari tiap 2 bulan terbukti paling efektif memulihkan semangat kerja para karyawan sehingga kinerjanya kembali optimal. Namun dalam penelitian tersebut, liburan ekstra yang terlalu lama yakni lebih dari 2 pekan tidak akan memberikan manfaat ekstra.
"Karyawan yang jarang mengambil jatah cuti cenderung lebih sering mengalami kegelisahan, agresif dan akhirnya mengundurkan diri. Dampak lainnya adalah mudah sakit dan susah tidur," ungkap Prof Cary Cooper, psikolog dari Lancester University seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (31/5/2011).
Fakta lain yang terungkap dalam survei tersebut adalah, karyawan laki-laki lebih mudah memutuskan untuk mengambil cuti dibandingkan perempuan. Selain itu, karyawan laki-laki cenderung mengambil cuti berlibur dengan durasi lebih panjang dari perempuan.
Like Fans Pages kami di http://www.facebook.com/pages/My-Bestfriend-Forever/
Follow juga twitter kami di http://twitter.com/Follow_balik
No comments:
Post a Comment