Isu penculikan anak yang beredar melalui pesan singkat sangat meresahkan dan menakutkan masyarakat Sulawesi Selatan khususnya para orang tua. Anak-anak sekolah menjadi takut ke sekolah sendiri, antar mereka saling menakut-nakuti. Isu penculikan anak menyebar begitu cepat, masyarakat saling sms-an menginformasikan isu penculikan anak, berbicara dari mulut ke mulut, bahkan beredar selebaran berisi himbauan. Isu penculikan anak-anak memakan korban. Liputan isu penculikan anak yang meresahkan dan menakutkan masyarakat yang tersaji di Tribun-Timur.com,
Ini Edaran Isu Penculikan Anak Di Makassar
Belakangan ini, tersebar selebaran mengenai rencana penculikan anak secara besar-besaran di Makassar. Jaringan ini kabarnya berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. Surat yang berkop Kepolisian Sektor Kota Palu, Polisi Daerah Sulawesi Tengah, tersebut beredar di sejumlah daerah di Makassar.
Berikut ini isi lengkap selebaran yang meresahkan warga itu: Mereka mencari korban sebanyak 400 orang tua,muda maupun anak-anak untuk mengambil alat-alat dalam anggota tubuh manusia. Ciri-ciri orang tersebut memakai mobil Avanza Silver, motor Satria hitam, motor Revo merah, motor Mio. Pengendaranya bertato penuh semua dan ciri-ciri yang sangat menonjol adalah tato kawat duri di lehernya serta di antara keningnya ada bintil tato. Asalnya dari Parigi. Ingat!!! Jangan lupa sebarkan demi keselamatan masyarakat.
Sumber Berita : TRIBUN-TIMUR.COM – http://202.146.4.121/read/artikel/148540
Isu Penculikan Anak Tewaskan 1 Orang
Isu penculikan anak-anak memakan korban. Salah seorang pria yang belum diketahui identitasnya tewas dengan kondisi mengenaskan setelah dikeroyok massa di jalan poros Makassar-Malibo, Bontomarannu, Gowa, Rabu (2/2) sore.
Korban yang menggunakan mobil Toyota Avanza berwarna hijau dicegat warga karena dicurigai sebagai pelaku penculik. Tanpa banyak tanya, ratusan warga menyeret korban lalu menganiaya. Isu penculikan anak menyebar dalam satu pekan terakhir di sebagian besar daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Selain menyebar melalui pesan pendek (SMS), informasi tersebut juga beredar melalui selebaran yang dibagikan ke sejumlah sekolah. Selebaran disebut berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. Kalangan orangtua di Makassar pun dibuat resah. Bahkan, ratusan warga mendatangi Kepolisian Sektor (Polsek) Makassar dan Manggala menyusul isu pengangkapan pelaku penculikan.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta Kapolda Sulsel Irjen Polisi Johny Wainal Usman untuk mengusut peyebaran SMS dan selebaran tersebut.
Wajah Hancur – Wajah korban yang dituding sebagai penculik anak-anak hancur. Darah segar keluar dari seluruh wajah dan beberapa tubuhnya akibat dikeroyok massa. Jenazah sedang diautopsi oleh tim Biddokkes Polda Sulsel di RS Bhayangkara, Jl Mappaouddang, Makassar.
Diteriaki Penculik
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, mobil Avansa warna hijau muda metalik itu dicegat setelah ada teriakanbahwa mobil tersebut digunakan menculik anak-anak. Spontan, warga setempat langsung mencegat mobil tersebut.
Begitu mobil berhasil diberhentikan, spontanitas warga menghancurkan mobil dan menyeret penumpang yang ada di dalamnya. Satu orang tewas setelah dihakimi warga dan seorang lainnya berhasil diselamatkan dalam kondisi luka parah. Mobil yang sudah hancur nyaris dibakar massa. Beruntung polisi dari Polsek Bontomarannu dan Polres Gowa yang tiba di lokasi berhasil menenangkan warga sehingga urung membakar mobil yang ringsek berat. Beberapa warga yang coba dimintai keterangan enggan menyebut identitas dan tidak ingin berkomentar banyak. Namun, infomasi yang berhasil diperoleh Tribun dari berbagai sumber di TKP, mobil itu disebutkan sudah dikejar sejak dari arah Pattiro, Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya. Beberapa warga menyebut dalam mobil tersebut ada korban penculikan namun hingga saat berita ini diturunkan, korban tersebut belum diketahui keberadaannya.
Informasi lainnya, mobil tersebut diburu setelah mencoba menculik salah seorang warga di Bungaya. Namun, saat akan dinaikkan di mobil, warga keburu melihat dan melakukan pengejaran. Mobil itu pun disebutkan sebagai kendaraan yang digunakan penculik sehingga dengan cepat informasi beredar baik melalui telepon hingga pesan pendek. “Warga spontan melakukan pelemparan terhadap mobil tersebut setelah ada teriakan bahwa mobil itu yang digunakan penculik anak-anak. Warga yang mendengar teriakan itu langsung melempari mobil dan menjadi sasaran amuk warga,” kata salah seorang warga. Kabar lain menyebutkan, isu aksi penculikan juga sudah terjadi di Gowa diduga menjadi salah satu penyebab amuk massa tersebut. Warga cemas dan dengan cepat merespon dan bertindak jika ada yang mencurigakan.
Belum Jelas
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gowa AKBP Totok S Lisdiarto yang ditemui di TKP mengatakan, informasi yang diperoleh warga sehingga bertindak brutal karema ada saksi penculikan anak di Manuju. “Informasi dari Manuju yang berkembang ada penculikan anak yang dikejar sampai di sini, tertangkap di sini dan dihakimi massa. Itu baru informasi dari masyarakat. Kami akan buktikan apa betul terjadi penculikan atau tidak,” jelas Totok yang baru meninggalkan TKP setelah massa bubar.
Menurutnya, untuk sementara di wilayah Gowa belum ada laporan penculikan anak-anak. Namun pihaknya akan menyelidiki untuk menenangkan masyarakat. “Mudah-mudahan ini bisa terungkap semuanya. Kami minta masyarakat untuk tidak berbuat anarkis dan untuk isu penculikan itu, kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Mudah-mudahan masyarakat bisa tenang menghadapi isu-isu tentang penculikan akan yang sekarang ramai,” jelas jelas mantan Kapolresta Makassar Timur ini.
Totok mengungkapkan, untuk kasus ini, korban meninggal satu orang dan satu luka parah. Terkait informasi masyarakat adanya seorang perempuan dalam kendaraan itu masih diselidiki keberadaannya.
Informasi tersebut, kata Totok, masih dari masyarakat yang dikumpulkan personelnya di lapangan. Motif terjadinya penghakiman ini juga masih diselidiki. “Informasi yang kita dapat itu belum bisa dipastikan kebenarannya, Itu semua masih informasi dari masyarakat. Nanti setelah saksi korban yang luka-luka dimintai keterangan baru kita ketahui. Kita akan bicara fakta, nanti kalau sudah pasti baru akan kita sampaikan,” tegas Totok. Sementara itu, informasi yang berkembang di Polres Gowa, korban meninggal bernama Agus, salah seorang pengusaha pupuk di Kabupaten Bulukumba. Sementara korban luka yang berhasil diamankan disebut bernama Mul, mantan anggota Polri yang pernah bertugas di satuan brimob.
Kejadian yang menghebohkan warga itu sempat membuat lumpuh Jl poros Malino hingga beberapa jam. Kemacetan panjang terjadi hingga lima kilometer.Ratusan warga tetap berkumpul di pinggir dan badan jalan lokasi mobil dihancurkan. Sekitar pukul 18.00, warga baru bubar setelah mobil Avansa yang sisa rangka dijemput mobil polisi.
Provokasi Secara terpisah, Kapolsek Makassar AKP Syaiful Alam dan Kapolsek Tallo AKP Ahmad Maryadi menyikapi isu yang beredar dikalangan masyarakat yang menimbulkan keresahan dan ketakutan melalui via telepon. Menurut Syaiful, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang berkumpul di depan kantornya dengan pengeras suara bahwa isu tersebut tidak benar, tetapi sebagian pihak masyarakat yang tidak percaya tetap memaksa ingin melihat pelaku. Ia juga mengimbau kepada masyarakat Makassar agar tidak termakan isu via SMS dan selebaran yang tidak bertanggung jawab yang sifatnya memprovokasi. “Belum ada korban dan pelaku.” jelasnya Sedangkan Ahmad Maryadi menilai adanya modus pencurian terbaru dengan beredarnya isu tersebut. Ada pihak yang memanfaatkan keresahan warga yang kemudian meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Hal ini membuka peluang bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksinya. “Masyarakat harusnya mengkonfirmasi polisi ketika mendapatkan isu yang bersifat provokasi seperti itu.” katanya.
Bone
Isu penculikan anak dan penjualan organ tubuh ternyata juga beredar luas di Kabupaten Bone. Isu ini juga meresahkan warga.Hal ini diungkapkan salah seorang warga Kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Nursidar, kepada Tribun, tadi malam.
“Kami ini dibuat resah oleh isu tersebut. Katanya ada orang yang mau memotong leher anak-anak,” ungkapnya. Akibatnya sejumlah orangtua melarang anaknya bepegian atau keluar rumah.
Gara-gara beredar isu penculikan anak di Makassar, warga juga mendatangi Polsekta Makassar di Jl Kerungkerung dan Polsekta Manggala di Jl Lasuloro, Antang.
Isu lain yang beredar bahwa pelakunya ditangkap dan saat ini diamankan di kedua polsek tersebut. Hasniah, warga Perumnas Antang, langsung mendatangi Polsekta Manggala setelah mendengar isu pelaku penulikan ditangkap. “Saya sedang baring tapi tiba-tiba ada tetangga yang bilang kalau ada penculik anak yang ditangkap. Saya khawatir jika anak saya yang SMA ditangkap,” kata Hasniah di Mapolsekta Manggala.
Kapolsekta Manggala, AKP Ridwan, meminta kepada warga untuk tidak percaya terhadap isu tersebut. “Yang sebar itu isu adalah provokator. Jangan percaya. Tadi malam saya juga dapat isu seperti itu,” jelas Ridwan.
Kapolda Sulsel melalui Kabid Humas, AKBP Muhammad Siswa mengatakan bahwa sejumlah petugas intel telah disebar ke berbagai kabupaten untuk melacak pelaku penyebar isu. “Kasus ini sudah meresahkan warga. Kami kasihan kepada pemilik kendaraan yang mirip dengan yang disebut dalam selebaran gelap bisa-bisa yang orang yang tidak bersalah jadi korban,” jelas Siswa.(cr1/cr9/ute)
Imbauan Kadis
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Mahmud BM, mengimbau seluruh kepala sekolah dan guru di Kota Makassar tidak meninggalkan sekolah jika masih ada siswa yang belum pulang. Imbauan ini terkait beredarnya SMS berantai mengenai komplotan penculik yang mengincar anak-anak sekolah.. “Informasi soal penculik itu benar-benar meresahkan orang tua siswa. Selaku kepala dinas, saya sudah mengimbau kepala sekolah dan guru khususnya SD agar jangan dulu meninggalkan sekolah jika masih ada siswa yang belum pulang atau dijemput orang tuanya,” kata Mahmud. Selain itu, Mahmud juga mengimbau orang tua siswa untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya dengan tetap mengantar anaknya ke sekolah. “Kepada orang tua siswa untuk tetap waspada. Lebih mengantisipasi sebelum benar-bener terjadi. Meskipun informasi yang masuk, sms soal komplotan penculik ini sebatas isu,” kata Mahmud.
Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Kta Makassar, Nasran Mone, juga berharap dinas pendidikan mengantisipasi munculnya isu penculikan yang sasarannya anak sekolah ini. “Karena jika tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan kekhawatiran orang tua siswa dan bisa berdampak pada sistem pembelajaran di sekolah,” kata legislator Partai Golkar Makassar ini. Dua legislator Makassar, Erna Amin (PDK) dan Andi Nurmiati (Hanura), menyatakan berhati-hati sejak isu penculikan ini beredar. “Saya selalu mengontrol saat anak pergi dan pulang sekolah,” kata Erna yang juga istri Ketua PDK Sulsel, Adil Patu.
Sumber Tribun-Timur.com – Kamis, 3 Februari 2011 | 10:57 WITA – http://202.146.4.121/read/artikel/148666/isu-penculikan-anak-tewaskan-1-orang
Gubernur Sulsel Harap Kapolda Telusuri SMS Penculik
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku belum mengetahui persis sumber informasi beredarnya ancaman penculikan melalui pesan singkat (SMS) yang beredar di Sulawesi Selatan. “Saya yakin ini bisa segera ditelusuri. Kapolda yang sekarang ini lebih cepat dan saya yakin pihak kepolisian bisa menelusuri sumber informasi itu. Tentu polisi bisa bertindak tegas dan cepat,” kata Syahrul, Rabu (2/2/3011). Ia juga mengimbau masyarakat tidak terpancing dan tidak perlu resah namun tetap harus mewaspadai karena bisa saja penculikan itu terjadi.
Ayah Rinra Sujiwa Syahrul Putra ini berharap pengawasan pada anak-anak juga dilakukan para orang tua karena pihak kepolisian mempunyai keterbatasan untuk melakukan hal tersebut. “Tentu tetap harus diwaspadai isu penculikan ini. Anak-anak itu polos dan putih bersih, tentu para orangtua harus ikut menjaganya dan memberi protect karena anak tentu tidak ternilai. Ini tanggungjawab kita bersama bukan hanya petugas kepolisian,” jelasnya.(*)
Sumber TRIBUN-TIMUR.COM – Rabu, 2 Februari 2011 | 20:03 WITA – http://202.146.4.121/read/artikel/148618
Kapolda Sulsel Bentuk Tim Atasi Teror Penculikan Anak
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Polisi Johny Waenal Usman meminta kepada seluruh warga Sulawesi Selatan dan Barat agar tetap tenang menyikapi sms berantai mengenai isu penculikan anak. Polda Sulsel, menurut Johny, telah buat tim untuk membongkar teror yang meresahkan masyarakat Sulsel. “Kami sudah buat tim, kami tidak akan biarkan teror ini terus mengganggu aktivitas warga,” kata Johny kepada wartawan di Warung Kopi Dottoro Dg Naba, Jl Tinumbu, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Kamis (3/2/2011).
Kapolda Sulsel khusus menggelar jumpa pers untuk menenangkan warga yang terlanjur resah dengan beredarnya isu penculikan anak dalam sepekan terakhir. Isu ini telah membuat satu orang pengendara mobil Avanza tewas dikeroyok di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, kemarin. Pengemudi itu diduga sebagai salah satu komplotan penculik anak yang berkeliaran di Gowa. (*)
Sumber TRIBUN-TIMUR.COM – Kamis, 3 Februari 2011 | 11:59 WITA – http://202.146.4.121/read/artikel/148718/kapolda-sulsel-bentuk-tim-atasi-teror-penculikan-anak
No comments:
Post a Comment