Apa yang ada di benak Anda jika memiliki anak perempuan? Anda mungkin akan memberikan boneka, mendandaninya, atau memberikan baju-baju yang sangat girlie.
Jika Anda ditanya apakah Anda akan membiarkan anak perempuan dan pasangan Anda bermain video game bersama? Jawaban 'tidak' pasti akan lebih populer dibandingkan 'iya'.
Padahal, dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti asal Brigham Young University, Utah, Amerika Serikat terhadap anak perempuan berusia 11 sampai 16 tahun, bermain video game bersama orang tua akan menstimulus perkembangan anak itu menjadi anak yang lebih penurut.
“Video game identik dengan permainan anak laki-laki. Namun bermain game dengan orang tua membuat anak perempuan bersikap lebih baik, memiliki kontak batin yang baik dengan keluarga, dan memiliki kesehatan mental yang baik,” kata profesor Sarah Coyne, ketua tim penelitian.
Seperti dikutip dari Physorg, 6 Februari 2011, penelitian melibatkan 287 keluarga yang memiliki anak usia remaja dan menggunakan berbagai macam video game seperti Mario Kart, Mario Brothers, Wii Sports, Rock Band dan Guitar Hero yang ternyata banyak dimainkan oleh anak perempuan.
Selain game-game itu, digunakan pula game Call of Duty, Wii Sports dan Halo yang sering dimainkan oleh anak laki-laki.
Dari penelitian, terungkap bahwa ada perbedaan dampak bermain video game, khususnya saat dimainkan secara beregu, antara orang tua dengan anak laki-laki dan orang tua dengan anak perempuan.
“Untuk anak laki-laki, bermain video game dengan orang tua tidak menunjukan hasil yang signifikan,” kata Coyne. “Namun berbeda dengan jika game dimainkan oleh ayah dan anak perempuannya. Bermain beregu dengan orang tua meningkatkan kerterikatan hubungan ayah dan anak."
Dengan semakin kuatnya hubungan ayah dan anak, Coyne menyebutkan, anak akan menjadi lebih penurut dan bahagia. “Bagi anak laki-laki, bermain dengan teman lebih menyenangkan dibandingkan dengan bermain bersama orang tua,” ucapnya.
No comments:
Post a Comment