Meredah dan berada dalam barisan/saf mereka,kita dikerling dengan ekor mata yang jengkel.Ada geram yang tersimpan.Ada hati yang terbakar.Dengan tubuh yang agak kotor dan jijik,kita bertambah jijik di mata mereka.Meski kita harus menyatakan bahwa jijik kita jijik berseni,ada seni,namun tetap jijik juga yang memenuhi segenap lingkaran pandangan mereka.Di situ saja kita sudah akur,percaya kalau mereka lebih tahu tentang seni.Sedang seni kita cuma hampas kelapa yang tersisa menjadi habuan patukan paruh ayam kampung.Bagaimana mau berdiri dengan seni kalau orang seni sendiri menindas orang seni.Sialan,seni sekarang diangkat dengan kuisan kaki,malah dipolitikkan dengan fahaman parti yang didakwa mazhab seni.Apa aku juga bongok mau mempercayai sama seperti yang didakwa dengan membuat sidang.Seni itu penampakkan yang tidak diajar pada aku di penjara atau ladang-ladang kopi.Seni itu persembahan yang aku tidak tonton melalui meja makan para vip yang berbayar...Seni itu ucapan yang tidak kita dengar melalui visi mimpi dan bisikan halus setan...Seni itu difikiran yang tidak menjadikan kita jutawan atau mendapat gelaran-gelaran.
Dalam soal ini,kalau ada orang yang mendakwa dirinya lebih hebat dari orang lain,orang itu sedang memperbaiki sebahagian dari jiwa dia.Selebihnya,mindanya masih koma.
*shot first,ask questions later.
No comments:
Post a Comment