Perpustakaan adalah gudangnya ilmu. Namun di New York, Amerika Serikat, bisa jadi julukan tempat membaca ini akan menjadi gudang pornografi. Pengurus Brooklyn Public Library mengeluarkan kebijakan kontroversial. Pengunjung perpustakaan New York itu kini boleh mengakses situs pornongrafi. Seperti apa...?
Penduduk di kota berjuluk 'Big Apple' itu dibebaskan mengakses porno melalui komputer di perpustakaan besar Brooklyn Public Library. Ini ditegaskan sendiri oleh pengurus perpustakaan tersebut.
"Pengunjung bisa melihat apapun yang mereka inginkan di komputer, termasuk situs porno" kata juru bicara perpustakaan, Malika Granville. Kebebasan ini katanya dilindungi oleh undang-undang sepanjang pornografi yang dilihat tidak terlarang.
Terang saja kebijakan tersebut mendapat protes. Alasannya tidak patut sebuah perpustakaan menjadi ajang melihat konten esek-esek. Para pengunjung ini merasa kebijakan baru tersebut tak pantas diberlakukan. Pengunjung menganggap, perpustakaan adalah tempat untuk berbagi ilmu, bukan situs konten panas. Terlebih perpustakaan dikunjungi pengunjung dari semua umur.Keluhan dan protes antara lain datang dari pemuka agama dan orang tua.
Memang untuk melihat pornografi, pengunjung harus berada di tempat khusus yang disediakan. Namun tetap saja suaranya kadangkala terdengar, dan pastinya tidak patut jika didengar anak-anak.
"Ini tidak sopan untuk anak-anak dan sangat tak pantas untuk anak-anak," kata Nazario, pengunjung perpustakaan.
Menurut hukum AS, seluruh perpustakaan wajib memasang filter internet untuk menyaring konten terlarang seperti pornografi anak. Beberapa perpustakaan memilih menyaring seluruh konten porno.
Namun tak demikian di perpustakaan tersebut di mana akses porno diperbolehkan, asal kontennya tidak melanggar hukum. Alhasil, kemungkinan banyak orang baca buku sambil akses porno.
Sementara banyak protes bermunculan, perpustakaan ini memang sengaja menyiapkan ruang khusus pengunjung yang ingin mengakses situs berbau porno itu.
No comments:
Post a Comment