Friday, December 10, 2010

tetamu hati



kalau tumitku sudah kematu
tiada lagi ku pakai sepatuku
kakiku mengenal batu-batu
pasir yang terbakar 
rumput yang menguning
lopak yang kering..
angin gering..


sedikit ketawa 
bicara yang lemah
langkah yang patah
darah masih merah
ubun-ubun semakin pijar
lelah..rehat yang terbiar


ketika bintang-bintang meludah cahya
embun membasuh mata
langit tanpa suara
sepi dan halus
jiwa dan kudus


ini hidup bukan menanti mati
tapi mati yang selangkah dari hati





No comments:

Post a Comment