Thursday, June 23, 2011

Plastic Surgery Operations Most Phenomenal Throughout History

Memperbaiki penampilan melalui operasi plastik sah-sah saja dilakukan. Beberapa orang dapat merasakan manfaatnya, meski tak sedikit juga yang gagal dan malah terjebak dalam ketergantungan. Sifat manusia yang tidak pernah puas merupakan pemicu utama ketergantungan pada operasi plastik. Sukses di operasi pertama seringkali menghadirkan tantangan untuk melakukan operasi berikutnya, khususnya bagi yang sanggup mendanainya. Ketergantungan juga bisa disebabkan oleh kegagalan di operasi yang pertama. Untuk memperbaikinya ia harus melakukannya lagi, berulang-ulang walau kadang tidak pernah mencapai hasil yang diharapkan.

1. Janet-Jane Cunliffe (Ibu dan Anak Seperti Saudara Kembar)


Bagi Janet Cunliffe, wanita Inggis berusia 50 tahun, tampil lebih muda adalah impian yang ingin diwujudkannya melalui operasi plastik. Bukan itu saja, ia ingin penampilannya dibuat sama persis seperti anaknya, Jane yang berusia 27 tahun. Lewat operasi yang menelan biaya US$ 14.700, Janet menjalani rekonstruksi mata dan hidung serta sejumlah suntikan di bibir agar tampak lebih penuh. Ditunjang diet yang ketat, kini ia dan putrinya nyaris tidak bisa dibedakan karena keduanya lebih mirip saudara kembar.

2. Sheyla Hershey (Implan Payudara Terbesar di Dunia)


Butuh silikon sebanyak 1 galon atau sekitar 3,8 liter untuk membentuk payudara berukuran 38 KKK. Berkat implan berukuran ekstrem inilah, model asal Brazil Sheyla Hershey mencatatkan diri dalam rekor Guiness sebagai pemilik payudara terbesar sejak tahun 2009. Payudara tersebut sempat diperbesar ukurannya menjadi M pada Juni 2010, meski akhirnya malah menghadirkan petaka bagi ibu 2 anak tersebut. Operasi yang terakhir ini menyebabkan infeksi parah, sehingga ia harus merelakan payudaranya diangkat jika tidak ingin mati karenanya.

3. Jocelyn Wildenstein (Wanita Berwajah Kucing)


Sifat kucing yang manja sepertinya menjadi inspirasi bagi wanita asal New York, Jocelyn Wildenstein untuk berpenampilan seksi seperti kucing. Bukan sekedar lewat pakaian, ia ingin sudut-sudut di wajahnya dibuat serba tajam seperti kucing. Tak terhitung berapa kali Jocelyn menjalani operasi, yang jelas biayanya diperkirakan lebih dari US$ 3 juta meski hasilnya lebih menyerupai monster daripada kucing. Beberapa pakar psikologi menyebut obsesinya tersebut sebagai gangguan kejiwaan yang disebut Body Dysmorphic Disorder (BDD).

4. Hang Mioku (Tak Ada Silikon, Minyak Goreng pun Jadi)


Gangguan mental BDD juga dialami oleh wanita asal Korea, Hang Mioku yang melakukan operasi plastik pertamanya di Jepang saat berusia 28 tahun. Meski wajahnya justru menjadi rusak, ia tak bisa membendung keinginan untuk terus melakukan modifikasi wajah. Saat dokter di Jepang tidak mau lagi melanjutkan penyuntikan silikon, ia kembali ke Korea dan menemukan dokter yang mau menolongnya. Dokter itu memberikan silikon yang bisa ia suntikkan sendiri ke wajahnya dengan dosis tertentu. Semakin rusak wajahnya, keinginan untuk menyuntikkan silikon justru makin menggebu. Hingga suatu saat silikon itu habis, lalu ia nekat menyuntikkan minyak goreng ke wajahnya dan mengakibatkan pembengkakan hebat. Meski dokter berhasil mengeluarkan silikon dan minyak goreng sebanyak 60 gram dari wajahnya dan 200 gram dari lehernya, Mioku diperkirakan tidak akan pernah mendapatkan wajah aslinya lagi.

No comments:

Post a Comment