Showing posts with label Linux. Show all posts
Showing posts with label Linux. Show all posts

Tuesday, February 8, 2011

Cara membuat file Swap di Linux

Ruang swap adalah daerah dari hard disk yang digunakan ketika RAM kehabisan memori. Jika sistem anda memiliki RAM yang cukup umumnya tidak perlu memiliki ruang swap. Namun, jika anda telah menginstal Linux tanpa menciptakan setiap partisi swap dan kemudian ingin beberapa ruang swap, anda dapat dengan mudah melakukannya. anda dapat menciptakan sebuah partisi swap atau membuat file swap.

Pendekatan swap file lebih sederhana dan lebih aman jika anda ingin menambahkan ruang swap pasca instalasi OS. Selain, swap file dan partisi swap memiliki kinerja yang sama sekarang.

Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah membuat file kosong dari ukuran yang dibutuhkan. Untuk melakukan ini buka Terminal dan jalankan perintah di bawah ini. Dalam contoh ini saya membuat swap file 3GB. Anda tidak akan mungkin perlu yang banyak. Jadi, masukkan nilai anda sendiri.

$ Cd / 
$ Sudo dd if = / dev / zero of = swapfile bs = 1M count = 3000 

Untuk mengaturnya sebagai 1GB, mengubah nilai count (3000 dalam contoh di atas) sampai 1000, 1500 untuk 1.5GB dll

Sekarang mengubah file yang dibuat untuk file swap dengan perintah di bawah ini.

$ Sudo mkswap swapfile 

Mengaktifkan file swap dengan perintah,

$ Sudo swapon swapfile

Untuk memastikan bahwa file swap yang diaktifkan secara otomatis pada saat startup sistem, fstab terbuka.

$ Sudo nano etc / fstab 

Dan tambahkan baris di bawah ini. Simpan dan tutup.

/ None swap sw 0 0 swapfile 

Anda dapat memeriksa jika sistem menggunakan swap file yang anda buat dengan perintah.

$ Cat / proc/meminfo 

Okey, selesai dech.
Selamat mencoba...

Monday, January 17, 2011

Majalah InfoLINUX Januari 2011

InfoLINUX bulan Januari 2011 mengangkat Cisco Simulator sebagai topik utama membantu pelatihan untuk meraih hasil terbaik mendapatkan sertifikasi Cisco dengan memanfaatkan software GNS3. Bagi yang belum sempat mengirim kartu ucapan saat pergantian tahun 2010/2011, bisa memanfaatkan panduan langkah mudah membuat kartu Selamat Tahun Baru. Topik lain membahas tentang pengeloaan pusat data melalui halaman web sebagai “Web Data Center”. Disamping memaparkan pembuatan Server Repositori Ubuntu, InfoLINUX 2011-01 juga membahas cara merancang server DHCP “sakti” yang bebas down. Sebagai bonus sisipan DVD-DL kali ini disertakan distribusi Fedora 14, disamping banyak software lainnya yang dibahas.

Berita yang diliput antara lain soal Attachmate Akuisisi Novell Senilai US$ 2.2 Miliar, Red Hat Merilis RHNS 5.4, GNOME 2.32.1, Pemerintah India Akan Menerapkan Standar Terbuka, ConVirt 2.0 di Ubuntu dan Packt Open Source Award.

Opini dari pakar I Made Wiryana : Oleh-oleh dari Shenzhen, dari Budi Rahardjo : Pentingnya Belajar Teori Pemrograman dan Michael S.Sunggiardi : Program Nasional Pemanfaatan OSS

Distro yang dibahas dan disisipkan di media bonus adalah Fedora 14, MeeGo 1.1 sementara game yang dibasah adalah Bitfighter 0.0.013 dan Hedgewars 0.9.14.1

Tentang penerbitan buku diliput: Hackers & Painters: Big Ideas from the Computer Age, Linux Bible 2011 Edition dan The Accidental Administrator : Linux Server Step-by-Step.

Software-software Pilihan kali ini termasuk: Chart Fusion 1.5.2, JStock 1.0.5u, Performous 0.6.1, LMMS 0.4.8, LGeneral 1.2, nts 62, KopyShop 0.1.10, Endian Firewall Community 2.4.1, Data Crow 3.8.16.

Kegiatan Komunitas yang diliput kali ini adalah acara di LAZIS PLN & NF Buka Pesantren TIK OSS dan POSS Untar Adakan Workshop Blender

Untuk Praktik Instan disajikan topik Manajemen Data Center, sementara untuk Net Admin tersedia artikel: Membangun Cache Repositori Software Ubuntu dan Daftar Warnet Berbasis Linux Di Indonesia

Sejumlah Tutorial disertakan bulan ini yaitu: Mendapatkan Screenshot dengan xwd, Melihat Informasi Detail File, Membuat Ucapan Selamat Tahun Baru, Bekerja dengan Variabel Shell Bash
Konfigurasi Server DHCP failover. Tool Pencegah Hapus Data

Untuk Workshop dibahas:
Hitung Gaji Berdasarkan Rate Harian
Hitung Hari Kerja Suatu Proyek (1)
Hitung Hari Kerja Suatu Proyek (II)
Membandingkan Dua File Teks
Menguji String : Alfanumerik, Alfabet, Numerik
Bekerja dengan Template String
Wrap Paragraf dengan textwrap
Mengisi Fedora sebagai Distro Kedua

Debian 6.0: Squeeze Rencana Hadir Awal Februari

Setelah aral terakhir yang melintang di wilayah installer disingkirkan, pengembang Debian bertekad menetapkan jadwal peluncuran Debian 6.0 “Squeeze” sekitar tanggal 5 dan 6 Februari setelah tahun baru Imlek. Untuk mengejar itu, akhir minggu ini telah dijadwalkan kandidat rilis kedua untuk Installer. Kesepakatan tim pengembang dalam penentuan jadwal peluncuran telah diumumkan pengembang Neil McGovern di sebuah surat elektronika via Mailinglist terkait.

Sebagai sebuah tradisi yang berlaku di lingkungan Debian GNU/Linux, versi 6.0 ini juga akan mengemas hanya peket-paket software bukan yang terkini, melainkan yang telah tangguh dan stabil. Misalnya, Kernel yang disertakan adalah versi Linux 2.6.32 yang sudah ada sejak akhir 2009 dan telah mendapatkan status “Longterm” dari pengembang kernel yang masih senantiasa memeliharanya.

Sejak bulan Augustus 2010 lalu telah ditetapkan daftar paket-paket software yang disertakan bersama Squeeze. Diantaranya adalah Desktop KDE 4.4.5, Gnome 2.30.0, XFCE 4.6.2 dan server grafis versi X.org 7.5. Sebagai aplikasi untuk urusan perkantoran disediakan Openoffice.org 3.2.1, sementara perkakasan bagi para pengembang tersedia antara lain Python 2.6 dan 3.1, Perl 5.10, GHC 6.12 seperti juga GCC 4.4.

Peluncuran Squeeze awalnya dijadwalkan pada bulan Maret 2010, namun karena proyek Debian lebih memprioritaskan kualitas ketimbang ketepatan jadwal, hari terbitnya berkali-kali telah dijadwal ulang sampai penetapannya kali ini, yaitu dua tahun setelah peluncuran Debian 5.0 “Lenny” (Februari 2009).

Wednesday, January 12, 2011

RHEL 5.6: Red Hat Enterprise Linux 5 Diperbaharui

Red Hat terbitkan aktualisasi ke enam untuk produk Red Hat Enterprise Linux 5 yang menjanjikan perbaikan dan peningkatan pada dukungan terhadap hardware, disamping berbagai software-updates untuk paket-paket yang disertakan. Walaupun sejak dua bulan sebelumnya Red Hat telah meluncurkan generasi baru Red Hat Enterprise Linux 6 yang menjadi produk utama saat ini, namun untuk RHEL 5, Red Hat memenuhi komitmennya menyediakan dukungan berlanjut dengan mengaktualisasi, menyediakan driver untuk hardware baru dan menambahkan beberapa fungsi baru.

Diantara banyak perbaikan, termasuk pemanfaatan sistem berkas Ext4 sebagai filesystem utama. Pada versi RHEL 5 sebelumnya Ext4 disertakan dengan status sebagai "Technical Preview" sementara di RHEL 6 telah dijadikan sebagai sistem berkas standar. Bersama dengan versi update RHEL 5.6, kini Ext4 juga menjadi filesystem utama. Sitem berkas Ext4 yang telah diadopsi distro-distro seperti Fedora dan Ubuntu sejak lebih dari satu tahun lampau memiliki kelebihan dalam hal pemanfaat memori lebih efisien menggunakan fitur Extents, dan dibandingkan dengan Ext3 mengakses lebih cepat menggunakan sistem Journaling lebih robus, seperti mendukung berkas-berkas yang lebih besar.

Server nama Bind disertakan dalam versi 9.7 yang diklaim mendukung DNSsec lebih baik. Bagi yang ingin melakukan peningkatan, paket-paket untuk Bind 9.7 dapat ditemukan dengan menelusuri paket berawalan "bind97-" sementara untuk versi sebelumnya Bind 9.3 yang diawali dengan prefix "bind-" masih merupakan bagian dari semua versi RHEL. Tatacara serupa juga berlaku untuk paket PHP yaitu "php-" adalah versi sebelumnya PHP 5.1.6, sementara RHEL 5.6 telah menyediakan PHP 5.3.3 menggunakan awalan "php53-".

Untuk pertama kalinya di-versi 5.6 RHEL5 menyertakan Ebtables (Ethernet bridge tables), yaitu sebuah perkakas Firewall-Tools untuk menjaring secara transparan lalu lintas jaringan (network traffic) yang melintasi jembatan (Bridge). Juga baru adalah System Security Services Daemon (SSSD) yang menawarkan layanan pengelolaan identitas dan otentifikasi (Identity and Authentication Management) terpusat. Samba versi 3.0.33 ("samba") diaktualisasi dengan menyertakan versi 3.5.4 ("samba3x"). Versi yang lebih baru menawarkan dukungan LDAP lebih luas dan kemampuan Winbind via IPv6. OpenJDK ditingkatkan dengan penyertaan IcedTea 1.7.5 yang diklaim disamping memiliki kinerja dan stabilitas lebih baik, juga memperbaiki JIT-Compilers.

API untuk virtualisasi libvirt 0.6.3 ditingkatkan ke versi 0.8.2 yang menyediakan fungsi lebih banyak. Dengan demikian RHEL 5.6 mampu mendukung seperti yang juga ditawarkan di RHEL-6 yaitu sVirt (SELinux virtualization) guna mengisolasi sistem tamu.

Perbaikan dukungan Hardware:

Sudah menjadi tradisi bagi Red Hat untuk mengantisipasi perkembangan hardware dengan menambahkan dukungan terhadap hardware baru. Seperti halnya untuk Bind dan PHP, RHEL 5.6 menyediakan dukungan mesin cetak (printer) dan scanner baru untuk perangkat besutan HP bersama paket bernama hplip3 yang disediakan untuk mereka yang memerlukannya. RHEL versi ini kini mendukung tablet grafik Cintiq 21UX2 besutan Wacom disamping mengaktualisasi driver untuk HD-Audio-Alsa yang mendukung lebih baik Sound-Chips moderen.

Banyak pembaruan dan peningkatan dilakukan RHEL 5.6 dengan menyediakan driver hardware untuk jaringan dan storage yang dirinci dalam bagian tersendiri di Release Notes. Red Hat juga mendukung fitur Graphic-Core yang tertanam di prosesor intel Ironlake Core-i3/i5 dan mengklaim juga dukungan serupa untuk prosesor-prosesor baru besutan AMD.

Penjelasan lebih lanjut ditemukan di Release Notes yang memberi pencerahan dan rincian untuk pembaruan lainnya di RHEL 5.6. Penjelasan teknis lebih rinci dapat dibaca di Technical Notes khusus untuk versi ini.

Saturday, January 1, 2011

10 Kesalahan yang sering dibuat oleh pemula Linux

Pengguna desktop baru di Linux sering kali membuat banyak kesalahan dan ini mungkin terjadi pada kita semua yang baru pindah OS ke Linux. Memang tidak mudah jika harus pindah dari satu sistem operasi yang begitu lama kita gunakan, seperti Windows ke sistem operasi Linux yang jelas-jelas sangat jauh berbeda.

Dibawah ini ada 12 kesalahan umum yang sering dibuat oleh para pemula Linux ketika mereka menggunakan Linux. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan yang umum tersebut, diharapkan nantinya dapat sedikit mengurangi rasa 'frustasi' menggunakan Linux. Cekidot gan:

1. Beranggapan sedang menggunakan Windows
Rata-rata dari kita tahu Windows sejak pertama kali kita mengenal komputer sehingga tidaklah aneh jika begitu kita berpindah ke Linux, kita selalu membandingkan segala hal yang ada di Windows harus sama dengan yang ada di Linux. Padahal antara Windows dan Linux adalah dua sistem operasi yang berbeda sehingga cara kerjanya pun tidak akan persis sama.

2. Mencoba untuk menjalankan file exe
File-file exe tidak akan bisa dijalankan di Linux kecuali kita sudah menginstal program WINE. Hal ini kerap membuat kecewa para pengguna baru karena mereka tidak bisa menggunakan atau menginstal aplikasi Windows di Linux. Kembali kepada poin nomer satu bahwa Linux adalah sebuah sistem operasi yang cara kerjanya berbeda dengan Windows.

3. Memilih distibusi (distro) Linux yang salah
Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh pengguna baru adalah memilih distro Linux yang salah. Bayangkan seorang pengguna baru yang memilih Gentoo atau Slackware atau Fedora, meskipun ketiga distro Linux tersebut adalah distro yang cukup bagus tapi untuk para pengguna baru kemungkinan dapat membuat mereka tidak betah menggunakannya. Gunakan distro Linux yang dibuat khusus untuk pengguna baru.

4. Tidak dapat menemukan software
Para pengguna baru banyak yang bermigrasi dari Windows, dan mereka mengira untuk mendapatkan software baru sama seperti di Windows. Di Linux agak berbeda, para pengguna baru perlu mengenal tool manajemen paket dari distro Linux yang mereka gunakan, seperti Synaptic, Packagekit dan Ubuntu Software Center. Dengan tool itulah nantinya kita dapat menemukan serta menginstal berbagai macam software.

5. Mengirim dokumen OpenOffice ke pengguna Microsoft Office dalam format default
Yang ini banyak terjadi karena para pengguna baru di Linux berpikir dokumen yang mereka buat serta simpan secara default menggunakan OpenOffice dapat secara otomatis dibuka oleh pengguna Microsoft Office. Jika ada kasus seperti itu maka jangan simpan secara default, tapi gunakan Save As (Simpan sebagai) dan pilih format dokumen untuk Microsoft Office (.doc atau .xls).

6. Menghindari command line
Jangan malu dan malas untuk belajar command line di Linux, karena setelah kita tahu 'keajaiban' command line nantinya kita akan semakin betah menggunakan Linux. Disinilah yang banyak terjadi, para pengguna baru malu dan malas untuk menggunakan command line dan lebih memilih perintah berbasis grafis.

7. Terlalu cepat menyerah
Banyak dari kita mungkin pernah mengalami hal ini. Menganggap Linux sulit untuk dipelajari dan digunakan sehingga hanya dalam waktu beberapa jam menggunakannya saja langsung berpikir untuk menyerah dan kembali menggunakan Windows. Bisa karena biasa, itulah sebuah kalimat bijak yang mengajak kita untuk membiasakan sesuatu hal agar bisa.

8. Mengira hirarki direktori Windows persis sama dengan di Linux
Tidak ada C:\ di Linux atau juga karakter "\" atau penggunaan spasi untuk nama file. Yang perlu diingat adalah di Linux semuanya dimulai dari / dan direktori pengguna yang paling penting adalah direktori home mereka (aka ~/ aka /home/USERNAME/).

9. Menunda update
Kesalahan yang ini tidak hanya dilakukan oleh pengguna baru saja, tapi pengguna lama dan sekelas admin pun banyak yang menunda update. Padahal dengan rutin mengupdate sistem Linux kita akan memastikan sistem lebih aman.

10. Login ke sistem sebagai root
Jangan login ke sistem sebagai root, namun login sebagai user biasa dan gunakan account root hanya bila benar-benar dibutuhkan saja.

Itulah 12 kesalahan yang dilakukan oleh para pemula linux. Sekian dan semoga bermanfaat.