Friday, January 7, 2011

lorongnya tidak sama...




Saat kaki ku memijak tanah daerah ini,ada sedikit yang terlepas dari nafas yang ku hela perlahan,bukan keluhan yang membuatku gementar.Sedikit angin subuh yang menyapa dan mendinginkan wajahku...ini daerah yang ku rindu.

Seusai dendam merehatkan minda kulangsaikan aku menyeludup masuk ke jalan-jalan yang cukup aku kenal.Ah!baru 63 hari kau tinggalkan daerah bertasik ini phan...masak kau sudah lupa lorongnya.

Meski cuma 63 hari tapi ada perubahan yang agak besar bagi aku...lorongnya jugak berubah terlalu cepat dengan binaan yang baru.Saat sore tadi aku pergi mengambil duit sewa rumahku yang aku sewakan pada satu keluarga dari pantai timur.Dalam perjalanan aku terhenti seketika bila saja ada kekeliruan pada jalan menuju ke taman perumahan yang telah diubah dan aku berfikir yang aku perlu mengambil jalan yang jauh untuk sampai ke sana.Aku tetap teruskan kerna saja aku ingin tahu bagaimana selok belok jalan baru ini dan perkiraan masa juga aku perlu hitung.Mana mungkin aku boleh sesat di daerah ini.

Melihat perubahan itu berlaku tidak akan begitu terasa,tetapi mengetahui selepas perubahan itu terjadi suatu yang berbeda pada perasaan kita.Meski masa yang singkat kita sudah melihat perubahan yang terlalu cepat...Merasa dan melihat,sebelum dan sesudah suatu yang berlainan dan ia mampu mempengaruhi emosi kita.Aku percaya kalau saja kita seiring dengan kemajuan kita tidak akan merasa keterasingan. 

No comments:

Post a Comment