Saturday, November 20, 2010
malam kering di utara
Di sini sang malam lebih cepat menguasai setiap inci tanah yang berdebu...Langit berapa hari
ini hanya mengacah dengan guruh dan mendung tapi belum punya keizinan untuk membasahkan tanah ini.
Teringat saat tama kali aku di Sahara(Utara tanahair-dalam daerah Kuala Nerang).Zona pengawasan di garisan sempadan Malaysia/Thailand.Tanah yang kering dan berbukit.
Tempat tidurku cuma hammock yang kugantung antara 2 pokok,persis buaian begitu..
Aku buru-buru berbuat begitu kerna saat aku tiba, hari sudah semakin kelam.Mau masak lagi
segala..dan sudah tidak punya masa untuk melihat persekitaran.Sehabis makan terus berbungkus...
Aku terkejut dalam kedinginan subuh ,kerna saat itu aku seperti mendengar bunyi ranting yang terpijak.Dalam kondisi masih mamai mataku pegun melihat ada cahya api yang seolah-olah bergerak di udara,teroleng-oleng ke kiri dan kanan dan semakin menghampiri aku.Jantungku berdegup lebih kencang dari normal,peluh halus terembes keluar.Fikiranku lantas mengingati citer angkor momokan "balan-balan"....Aku semakin gusar dan gementar...
Tiba-tiba aku merasakan nafasku tersekat saat bahuku ditepuk dari belakang dan ada suara bisikan hangat di telinga kananku....
"Jangan khawatir toh..mereka itu kan cuma penoreh getah..kita ini berhampiran lokasi ladang getah milik Siam.."
Persis orang yang mendapat oxigen dari kesesakan nafas malah rembesan peluhku tersejat hilang oleh kedinginan subuh..Aku cuma mampu menjawab..
"Hurmm..aku tau itu toh..."
Dalam hati..."Kamu fikir aku penakut..?"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment