Muncul satu fenomena baru hasil kajian yang mengatakan 70% perceraian dimulakan oleh wanita.Ini melahirkan rasa kurang senang di kalangan komuniti negara kita terutama wanita apalagi ia dikaitkan dengan kelompok yang tidak seimbang di kalangan penuntut universitas apabila wanita terlalu ramai menguasai institusi tersebut.
Ada percanggahan dan bantahan yang wujud akibat analisis yang masih kelihatan samar ini.
Alasannya bagi aku kalau kamu mahu ambil pendapat aku..begini toh..
Mungkin kerna merasakan mereka(wanita)punya akademik formal yang tinggi maka pemikiran mereka juga tertunas perubahan mendadak atau dipanggil pemikiran lebih terbuka.Justeru itu mereka merasakan sudah punya hak yang utuh dan bersedia menerima tentangan budaya atau adat.Sekalipun mungkin wanita akan memfokuskan pada institusi kekeluargaan apabila sudah berumahtangga,mereka masih merasakan perlu melakukan objections dan protes dengan didasarkan pada keterbukaan komunikasi.
Bila mana ada pertelagahan pendapat mereka bingkas menolak suatu susila hal kedudukan suami sebagai kepala keluarga kerna mereka tahu seandai jalan perpisahan yang mereka hajati terlunas mereka masih punya masa depan yang bagus dan mereka mampu berdiri sendiri lalu meruskan kelangsungan hidup.Ditekankan di sini,level akademik yang tinggi menjadi platform bagi mereka menuntut apa yang mereka fikir keadilan dan kesaksamaan hak.
Penerapan pemikiran terbuka sebegini terjadi bermula di pusat2 pengajian tinggi dan tidak dapat dinafikan akan meramaikan wanita yang punya pemikiran liberal!.Itu kaitannya deh...Meski tidak semua tapi mampu mempengaruhi keseluruhannya...Hal ini tidak rumit kalau ada yang punya komitmen yang tinggi sekalipun ia masih belum mencukupi.
Check balik ok...
No comments:
Post a Comment