Jakarta - 'Batu menangis' yang terbawa banjir lahar dingin di Magelang ternyata bukan hanya satu. Batu yang terus menerus meneteskan air itu berjumlah tiga. Satu besar dan dua kecil-kecil.
Pantauan detikcom, Kamis, tiga batu itu kini berada di pinggir Jalan Raya Magelang-Yogya Km 23. Ketiganya berwarna sama yakni hitam kemerah-merahan.
Salah satu warga setempat, Musrifah mengatakan, awalnya batu-batu itu sama seperti batu lainnya. Batu itu mulai terus 'menangis' ketika salah satu penambang pasir bernama Sutarno, mencoba memecahnya.
"Sejak itu, batu-batu itu terus menerus mengeluarkan air. Sampai sekarang nggak kering-kering," kata Musrifah. Bahkan yang lebih mengherankan, Sutarno langsung sakit panas tinggi selama tiga hari.
Menurut Musrifah, Sutarno baru sembuh setelah diminta oleh orang pintar setempat untuk minta maaf. "Baru setelah itu dia sembuh," kata Musrifah.
Warga yang mendengar hal itu lantas menghentikan aktivitas menambangnya. Tiga batu itu lantas dipindahkan bersama batu-batu yang lain.
Warga semakin heran ketika berhari-hari, air yang keluar dari ketiga batu itu tidak kering-kering. Padahal batu-batu lainnya, sudah kering, apalagi cuaca beberapa hari ini sangat terik.
"Kita juga heran kok nggak kering-kering kayak batu lainnya. Ini lihat saja, pasir yang ada di bawah batu itu masih basah, padahal pasir di sekitarnya kering semua," kata Musrifah.
Apakah warga percaya ini batu gaib? "Ya mungkin kan selama ini Merapi sering ditambang tapi tidak dijaga, jadi mungkin batu-batu ini merasa teraniaya dan menangis," kata Musrifah. (ken/nrl)
No comments:
Post a Comment